Masa purna bhakti atau lebih dikenal dengan sebutan pensiun merupakan situasi yang bagi sebagian individu tidaklah mudah dan ringan dalam menghadapinya, padahal memasuki usia pensiun merupakan kondisi dan situasi yang tidak dapat dihindari dan setiap individu pasti akan mengalaminya.
Setiap individu akan menyikap masa pensiun secara berbeda. Ada yang sudah siap dan menyikapinya secara positif, ada yang belum siap, bahkan ada yang justru menghadapi masa ini sebagai sesuatu yang menakutkan dan membuat mereka menjadi depresi.
Bagi sebagian orang, berakhirnya masa kerja seringkali dianggap sebagai kenyataan yang kurang menyenangkan. Sehingga menjelang masanya tiba, mereka sudah merasa cemas karena tidak tahu kehidupan seperti apa yang akan dihadapi kelak. Oleh karenanya, sering terjadi orang yang memasuki masa purnabakti bukannya bisa menikmati kehidupan dengan lebih santai, lebih bahagia tetapi sebaliknya, justru ada yang mengalami problem serius baik kejiwaan maupun fisik.
Gejala ketidaknyamanan tersebut dikenal dengan istilah Post-Power Syndrome.
Masa purnabakti seharusnya disambut dengan antusias sebagai pintu gerbang untuk memasuki lingkungan yang lebih beragam dan penuh tantangan.
Untuk itu perlu adanya suatu persiapan yang matang dalam menghadapi dan mengelola peluang yang menjadi obsesi terpendam selama ini. Sehingga, nantinya bagi orang yang akan memasuki purnabakti dapat menghadapi semua tantangan menjadi suatu peluang menuju keberhasilan selanjutnya.
Sebagai perusahaan atau instansi yang memiliki pandangan komprehensif terhadap kebutuhan staf dan karyawan berkenaan dengan persiapan masa purnabakti, perusahaan dapat membantu mereka dengan berbagai kebijakan dan strategi. Adapun tujuannya adalah untuk meminimalkan berbagai dampak negatif yang kemungkinan muncul terutama dampak yang bersifat psikologis. Selain itu juga, hal ini sebagai upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas hidup mereka, baik secara material maupun spiritual.
Salah satu strategi yang paling efektif adalah dengan memberi bekal kepada mereka tentang berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat secara praktis dalam kehidupan setelah tidak lagi aktif bekerja. Ilmu dan pengetahuan yang diperlukan berkaitan dengan kepribadian, manajemen
=====================================================================================