Model kompetensi adalah perumusan kombinasi antara pengetahuan, keterampilan dan sikap agar seseorang dapat menunjukkan kinerja yang unggul. Apabila kompetensi-kompetensi dalam model tersebut dimiliki karyawan maka akan memberikan hasil yang unggul juga pada pekerjaan sebenarnya. Model kompetensi dibuat untuk mengimplementasikan konsep kompetensi ke dalam kebutuhan perusahaan dan memudahkan karyawan mengetahui kompetensi-kompetensi yang perlu dikuasai agar mereka dapat berkinerja unggul.
Untuk membangun model kompetensi, perlu diketahui kebutuhan kompetensi perusahaan. Kompetensi-kompetensi apakah yang secara efektif mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan ? Kompetensi-kompetensi apakah yang membuat seorang berhasil pada bidang pemasaran,SDM atau keuangan ? Kompetensi-kompetensi apakah yang dapat mengoptimalkan kontribusi karyawn dalam kelompok kerjanya ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut membentuk kerangka model kompetensi ke dalam kompetensi inti,kompetensi peran dan kompetensi fungsional.
Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah sekumpulan kompetensi yang memberikan perusahaan keunggulan bersaing untuk menghasilkan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan. Kompetensi inti merupakan jiwa dari perusahaan karena merupakan perwujudan visi,misi,nilai-nilai dan strategi perusahaan ke dalam perilaku karyawan.
Kompetensi Peran
Kompetensi Peran adalah kompetensi yang dibutuhkan seseorang dalam perannya untuk memberikan kontribusi kepada kelompok. Peran dalam suatu kelompok kerja dapat juga dikenali dari sifat pekerjaannya. Suatu jabatan dapat memiliki suatu peran yang dominan apakah sebagai pemimpin, analis, administrasi, pelaksana dan lain-lain.
kompetensi peran manajerial merupakan kompetensi yang perlu dimiliki agar dapat menjadi seorang manajer yang unggul dalam suatu perusahaan. Berfikir strategi memacu manajer berorientasi pada keberhasilan jangka panjang sesuai strategi perusahaan.
Kompetensi Fungsional
Kompetensi fungsional adalah kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat mengerjakan tugas dalam bidang pekerjaannya, misalnya keungan, SDM, teknologi informasi dan lain-lain. Bidang-bidang tugas yang membutuhkan dukungan kompetensi fungsional sesuai dengan bidang-bidang yang terdapat dalam perusahaan.
Untuk membuat kompetensi fungsional, perusahaan perlu menentukan kelompok-kelompok pekerjaan dalam perusahaan. pembagian kompetensi fungsional tersebut sesuai kebutuhan kompetensi yang sejenis. Kelompok-kelompok pekerjaan disebut job family atau rumpun jabatan, misalnya pemasaran, keuangan, produksi, engineering, SDM, operasional, pelayanan, investasi dan teknologi informasi.