Memilki seorang mentor juga ternyata didapatkan di dalam kehidupan seorang RA Kartini. Awalnya seorang kartini kecil bingung dengan kehidupan yang dialami masyarakatnya karena hidup nya seorang wanita adalah untuk menikah dan menikahpun adalah dengan lelaki yang tidak dicintainya dan biasanya lelakinya pun yang datang adalah yang sudah beristri. Tidak ada kebahagiaan yang bisa dibayangkan dari kehidupan seperti ini. Kemudian seorang kakak bernama Kartono memberikan petuah bijak bahwa Badan atau Tubuh bisa saja terbelenggu tapi pemikian kita bisa tetap bebas berjalan dan bergerak. Perjuangan Kartini berawal dari kalimat bijak yang disampaikan oleh kakak beliau yang juga berperan sebagai sosok mentor. Pahlawan kita ini, ternyata melakukan banyak hal yang membuat wanita bisa maju sejajar dengan Pria. Kiprah beliau mendunia melalui tulisannya ke negeri Belanda yang dibantu oleh teman korespondensi nya, Stella. Ternyata dunia ini luas sekali, bukan hanya yang setiap hari kita lihat. Kita bisa berinteraksi dengan siapapun diluar sana. Kiprah RA Kartini betul-betul nyata karena dari tulisan beliau inilah maka orang di seluruh penjuru dunia mengetahui mengenai adat istiadat yang sangat beraneka ragam di Indonesia. Dari kiprah bisnis beliau juga maka ukiran Jepara menjadi ukiran yang mendunia. Dan hari ini kita sangat tahu, bahwa batik menjadi sebuah fashion yang sangat mendunia. 

Pembahasan kita mengenai Mentor. Sesungguhnya, sehebat apapun potensi yang kita miliki, maka kita memerlukan mentor. Walaupun mentor itu hanyalah seorang guru yang Anda bertemu dengan nya hanyalah sebulan sekali, kemudian Anda membaca artikel dan buku-bukunya. Mentor akan membuat kita mampu bergerak dari potensi terpendam kita. Bayangkan saja jika Anda bekerja di sebuah perusahaan dengan posisi Staff, kemudian Anda ingin menjadi seorang Manager, tapi Anda tidak memiliki mentor, maka bisa dipastikan perjuangan Anda menjadi sangat melelahkan. Dan sebaliknya, buat Anda yang sudah mencapai posisi puncak ( baik dalam hal keilmuwan maupun dalam hal pengalaman) maka berbagilah terhadap siapapun , jadilah seorang mentor. Menjadi Mentor tidak harus menunggu ada yang membayar Anda. Menjadi Mentor tidak harus menunggu ada yang menerbitkan tulisan Anda. Menjadi mentor bisa hanya berupa kata bijak yang disampaikan seorang Kartono kepada Kartini, kemudian Kartono berbagi buku , meminjamkan buku, memberikan kesempatan kepada adiknya untuk bertumbuh dan memahami gagasan yang ada dari seorang mentor. Kisah di Film kartini terlihat sederhana, namun sarat dengan makna. Saya belajar banyak dari film seperti ini. Semoga semakin banyak pahlawan kita yang kisahnya diabadikan dalam sebuah karya film bukan hanya berupa buku. Entah mengapa saya melihat sebuah fenomena bahwa membaca buku bukan menjadi hal yang menyenangkan namun nonton film adalah hal yang menyenangkan. Visualisasi dari film RA Kartini membuat kita belajar bagaimana menjadi pejuang dan ternyata banyak sekali pejuang di negeri ini yang belum diketahui kiprahnya. Jika RA Kartini saja punya mentor, mengapa kita tidak punya mentor? Carilah mentor Anda? Maka hidup Anda akan menjadi bercahaya.